1.
KUDIS
Kudis
atau yang dikenal dalam istilah medisnya dengan skabies (scabies) adalah kondisi menular kulit yang
disebabkan oleh penyusupan tungau kecil ke dalam lapisan kulit luar yang akan
menimbulkan ruam kulit yang sangat gatal dan dapat menimbulkan keropeng. Tungau
kecil tersebut tidak tampak dengan penglihatan mata biasa.
GEJALA-GEJALA
Gejala
umum yang terjadi pada penderita penyakit kudis adalah gatal yang sangat terasa
pada permukaan kulit, berwarna kemerahan dan biasanya disertai infeksi lanjutan
seperti yang diakibatkan oleh bakteri maupun jamur. Pada bayi, gejala yang khas
yaitu adanya bisul pada telapak tangan atau kaki.
Penyebab
penyakit kudis atau scabies adalah tungau atau sejenis kutu sarcoptes scabiei
yang ciri utamanya adalah timbulnya borok atau keropek kebotakan dan gatal
gatal pada kulit. Sarcoptes Scabiei adalah tungau atau kutu dengan ciri-ciri
berbentuk pipih hampir bulat dengan 8 kaki pendek , pipih, berukuran 300-600
miu. biasanya tungau hidup di lapisan epidermis. Permukaan dorsal dari tungau
ini dilindungi oleh lipatan dan lekukan terutama bentuk garis yang melintang
sehingga membuat sejumlah skala segitiga kecil. selain itu pada tungau betina
terdapat ekor seperti cambuk pada pasangan kaki ke 3 dan ke 4 sedangkan pada
tungau jantan, bulu cambuk hanya terdapat pada pasangan kaki ke 3. Penyebab
penyakit kudis sendiri biasanya terjadi karena sanitasi yang buruk yang
menyebabkan tungau atau kutu dapat berkembang biak dengan baik. Berbeda dengan
penyakit kulit seperti kurap dan panu yang disebabkan oleh jamur.
CARA PENULARAN
Rantai penularan tungau kudis adalah melalui kontak
kulit langsung yang lama di antara pengidap dan orang lain yang sehat. Tungau
tersebut bukan terbang atau melompat untuk berpindah tempat. Contoh cara
penularannya dapat melalui berpegangan tangan dalam jangka waktu yang lama atau
hubungan seks. Meski jarang, kudis juga mungkin menular lewat penggunaan baju,
handuk, serta seprai pengidap. Sedangkan potensi penularannya melalui jabat
tangan atau berpelukan sebentar termasuk kecil.
Tungau kudis yang ada di luar tubuh manusia dapat
bertahan hidup dalam waktu tidak lebih dari 3 hari. Dalam jangka waktu inilah
kemungkinan orang-orang yang serumah dengan penderita dapat tertular lewat
benda-benda yang tercemar tungau ini. Pada penderita kudis yang tanpa gejala,
rantai penularan akan sangat cepat terjadi karena penderita tidak menyadari
kondisinya dalam beberapa minggu setelah terjangkiti. Kudis juga dapat menular
apabila terjadi kontak langsung dengan hewan yang mengidap kudis, tapi hanya
reaksi kulit ringan yang bersifat sementara. Perlu diingat bahwa hewan
peliharaan, seperti anjing dan kucing, memiliki jenis tungau yang berbeda
denganSarcoptes scabiei.
Jika salah seorang anggota keluarga Anda mengidap
kudis, terdapat beberapa langkah mudah untuk mencegah penularannya. Anda
dianjurkan menggunakan air panas untuk mencuci pakaian, handuk, serta seprai
yang dipakai oleh pengidap, segera setelah proses pengobatan dimulai. Jangan
lupa untuk menjemurnya di bawah terik matahari atau mengeringkannya dengan suhu
panas yang tinggi dalam mesin cuci. Khusus
untuk barang-barang yang tidak bisa dicuci, bungkuslah dengan rapat dalam
plastik dan letakkan di tempat yang jauh dari jangkauan selama setidaknya 14
hari agar tungau-tungau mati. Kontak dengan orang-orang yang tinggal serumah
juga sebaiknya dihindari sebisa mungkin hingga pengidap kudis pulih sepenuhnya.
1.
Jangan pernah menggaruk
kulit karena akan menimbulkan infeksi sekunder.
2.
Mandi dan bersihkan diri
dengan air yang telah diberi larutan antiseptik maupun bubuk PK. atau bisa juga
menggunakan sabun antiseptik seperti detol maupun asepso.
3.
keringkan tubuh setelah
mandi hingga kering dan bersih.
4.
pada waktu malam sebelum
tidur oleskan krim yang mengandung permethrin yang banyak dijual di apotik.
Permethrin adalah obat anti kutu, merk dagangnya seperti Scabimit, bscabicid.
Oleskan merata pada seluruh tubuh terutama pada bagian yang gatal, sela sela
tubuh, lipatan tangan dan kaki. kedua krim ini memang ditujukan untuk embasmi
tungau atau kutu scabies.
5.
biarkan krim tersebut
meresap kedalam tubuh. Oleh karena itu sebaiknya digunakan sebelum waktu tidur.
6.
setelah 12-24 jam,
bersihkan sisa krim yang menempel pada tubuh dengan mandi air hangat dan sabun
antiseptik.
7.
Jika krim yang dijual bebas
tidak efektif menanggulangi scabies, maka obat Malathion lotion dapat
digunakan, namun harus sesuai resep dokter spesialis kulit.
2.
PANU
Penyakit Panu dalam dunia kedoteran
disebut tinea vesicolor/pityriasis versicolor yang merupakan penyakit kulit
yang disebabkan Jamur (candida). Bagian tubuh yang rentan terserang penyakit
panu yaitu bagian atas dada, lengan, perut, betis kaki, leher, ketiak, punggung
atau bagian permukaan kulit yang kerap kali berkeringat (keluar air). Oleh
karena itu, seorang yang terlalu sering berkeringat, kulit lembab, kulit
berminyak atau daya tubuh lemah akan dengan mudah terkena penyakit panu.
Ø GEJALA
/ TANDA-TANDA
Gejala Panu dapat diamati dari penderita
panu di sekeliling lingkungan yaitu diawali dengan timbulnya vlek atau bercak
putih, coklat atau merah yang disertai rasa gatal. Bila pada kondisi
mengkhawatirkan akan menimbulkan risiko kelainan (pigmentasi kulit lain (kudis,
kurap, kadas, dan sebagainya).
Ø PENYEBAB
Timbulnya panu pada setiap bagian kulit
umumnya disebabkan oleh infeksi beberapa hal, misalnya jamur Malazessia furfun
yang berkembang biak pada permukaan kulit. Menurut dr. Susie Rendra SpKK, hal
demikian karena jamur penyebab panu menghasilkan zat asam azalea yang
mengakibatkan warna kulit terinfeksi menjadi lebih pucat. Beberapa faktor lain
yang menjadi pemicu munculnya panu adalah terpapar lingkungan seperti
kelembaban udara yang begitu tinggi atau suhu udara yang panas, faktor
genetic/keturunan, penggunaan obat-obat steroid. Selain dari luar tubuh, penyakit panu juga
dapat disebabkan oleh dalam tubuh itu sendiri misalnya produksi kelenjar
keringat yang meningkat atau sering keluar ke permukaan kulit, kulit yang
berminyak, perubahan hormon dan pengaruh daya tahan tubuh yang lemah.
Ø CARA
PENULARAN
Pola penyebaran atau penularan panu
biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak bersih. Biasanya kebiasaan orang
tersebutlah yang memicu munculnya panu. Panu menular dari kebiasaan-kebiasaan
seperti keringat berlebih yang kemudian mengering di kulit sehingga
mengakibatkan rasa lengket pada kulit. Proses penyebarannya yaitu melalui media
seperti pakaian atau handuk yang digunakan bersama.
Ø CARA
PENCEGAHAN
Untuk mencegah terjadinya penyakit panu ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Cara-cara ini sebenarnya
cukup sederhana dan berkaitan dengan pola kebiasaan anda sehari-hari. Berikut
diantaranya:
·
Mandi setidaknya 2 kali dalam sehari
·
Jemurlah handuk segera setelah digunakan
·
Hindarilah kebiasaan menggunakan pakaian
atau handuk secara bergantian
·
Ganti pakaian dan handuk sesering mungkin
·
Biasakan untuk menggantung atau menyimpan
pakaian di tempat yang tidak terlalu lembab atau kering.
·
Segera cuci bersih handuk atau pakaian
kotor
Ø CARA
PENGOBATAN
beberapa cara untuk mengobati penyakit
panu yaitu cara-caranya cukup sederhana dan sifatnya tradisional dengan
memanfaatkan berbagai tanaman tertentu di sekitar kita. Mari kita simak
bersama.
·
Kunyit
Kunyit selain digunakan untuk bumbu
masak, juga bisa digunakan untuk mengobati penyakit panu. Caranya, kunyit
diparut kemudian dicampur dengan sedikit garam kristal atau garam dapur.
Selanjutnya, gosokkan campuran kunyit tersebut pada permukaan kulit yang
terkena panu.
·
Lengkuas
Begitu juga dengan manfaat kunyit,
lengkuas ternyata bisa digunakan untuk mengobati panu. Untuk caranya juga sama
persis seperti ramuan kunyit untuk panu.
·
Daun leunca
Ambil daun leunca di bagian pucuknya,
lalu campur dengan garam kristal dan bungkus menggunakan daun pisang.
Selanjutnya kukus sampai matang, kemudian gosokkan pada bagian kulit yang
berpanu.
·
Kulit batang pinang
Serut kulit batang pinang menggunakan
pinang yang masih berwarna hijau. Kemudian gunakan serutan tadi untuk
digosokkan di area kulit berpanu.
·
Daun pare
Ambil daun pare pada bagian pucuknya,
kemudian campur bersama kapur sirih. Lalu haluskan dan gosokkan campuran
tersebut di daerah kulit yang berpanu
3.
KURAP
Kurap adalah jenis penyakit kulit yang
sering disebut dengan Tinea Corporis. Penyakit ini menyerang kulit dan
menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Rasa gatal yang timbul biasanya tidak
akan mudah ditahan untuk menggaruknya. Dengan menggaruknya secara terus menerus
membuat kurap semakin lebar pada kulit.
Ø GEJALA
/ TANDA-TANDA
Berikut ini adalah gejala penyakit kurap
yang sering dialami oleh penderita penyakit tersebut.
·
Timbul lesi berbentuk bulat dengan
pinggiran agak tinggi berisi air berwarna bening
·
Rasanya sangat gatal
·
Terjadi peradangan pada kulit akibat
garukan
·
Jika mandi akan terasa perih
·
Pada udara dingin atau berkeringat rasa
gatal akan timbul
·
kulit bersisik
Ø PENYEBAB
kurap disebabkan oleh jamur. Jamur ada di
mana-mana di lingkungan kita, termasuk pada tubuh manusia. Jamur tumbuh dan
berkembang baik pada lingkungan yang hangat, lembab, seperti di kamar ganti,
kolam renang, dan di lipatan kulit. Penyebab Kurap pada kulit badan (tinea
corporis) paling sering oleh jamur Trichophyton rubrum, yang menyebar dari satu
orang ke orang lain. Selain itu dapat disebabkan juga oleh Microsporum canis,
yang disebarkan oleh kucing dan anjing.
Ø CARA
PENULARAN
·
Kontak
langsung dengan kulit seseorang yang memiliki kurap.
·
Kontak tidak langsung, menyentuh atau
memakai barang-barang yang sebelumnya telah digunakan oleh orang yang memiliki
kurap. Misalnya, handuk, pakaian, sprei atau kursi.
·
Tertular oleh hewan. Beberapa hewan
seperti anjing, kucing, kelinci dan sapi yang mengalami infeksi jamur pada
kulitnya dapat menularkan, terutama pada anak-anak.
·
Dari tanah. Jamur ada juga di tanah, dan
kita juga bisa terkena jamur setelah kontak dengan tanah, walaupun ini jarang.
Ø CARA
PENCEGAHAN
Penyakit ini sangat erat hubungannya
dengan lingkungan yang kurang higienis. jadi kuncinya yaitu menjaga kebersihan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kurap adalah sebagai
berikut:
·
Bersihkan tempat yang sering digunakan
sehari-hari misalnya saja kamar mandi. Kamar mandi adalah tempat yang lembab
yang sering dijadikan sarang oleh bibit penyakit ini.
·
Bersihkan tempat tidur baik itu sprei dan
bantal
·
Pakailah pakaian yang bersih dan ganti
setiap hari
·
hindari kontak langsung dengan penderita
penyakit ini.
·
Jangan memakai alat yang digunakan
penderita, misalnya saja handuk yang pernah digunakan oleh penderita penyakit
kurap.
Ø CARA
PENGOBATAN
Obat yang digunakan untuk menghilangkan
kurap antara lain: Krim antijamur Kita dapat membeli obat kurap berupa krim
antijamur di apotek dengan resep dokter. Ada berbagai jenisnya yaitu sebagai
berikut ini:
·
Clotrimazole: dipakai 2-3 kali sehari
selama setidaknya empat minggu.
·
Miconazole: dipakai dua kali sehari dan
tetap terus digunakan selama 10 hari setelah kulit kembali normal.
·
Econazole: diapaki dua kali sehari sampai
kulit kembali normal.
·
Ketokonazol: dipakai sehari sekali atau
dua kali dan terus digunakan selama beberapa hari setelah kulit kembali normal.
·
Terbinafine: digunakan sekali atau dua
kali sehari selama 1-2 minggu.
4.
CACAR
Cacar air atau Varicella simplex adalah
suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster yang
merupakan anggota dari keluarga virus herpes. Penyakit ini disebarkan secara
aerogen. Cacar air adalah penyakit yang umum menyerang anak-anak. Meskipun
bukan merupakan penyakit yang serius, namun dibutuhkan perawatan khusus untuk
perawatannya.
Ø GEJALA
Gejala atau tanda tanda terkena cacar air
yang umum lainnya dari penyakit cacar ini adalah timbul demam dan flu. banyak
orang menyepelekan demam yang terjadi, sebenarnya demam merupakan proses dari
pembentukan bintil-bintil merah yang dikemudian hari akan muncul ke permukaan
kulit
Ø PENYEBAB
Variola atau cacar adalah penyakit
menular pada manusia yang disebabkan oleh virus Variola major atau Variola
minor. Penyakit ini dikenal dengan nama Latinnya, Variola atau Variola vera,
yang berasal dari kata Latin varius, yang berarti "berbintik", atau
varus yang artinya "jerawat".
Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit
serta di mulut dan kerongkongan. Di kulit, penyakit ini menyebabkan ruam, dan
kemudian luka berisi cairan. V. major menyebabkan penyakit yang lebih serius
dengan tingkat kematian 30–35%. V. minor menyebabkan penyakit yang lebih ringan
(dikenal juga dengan alastrim, cottonpox, milkpox, whitepox, dan Cuban itch)
yang menyebabkan kematian pada 1% penderitanya. Akibat jangka panjang infeksi
V. major adalah bekas luka, umumnya di wajah, yang terjadi pada 65–85%
penderita.
Ø CARA
PENULARAN
Cacar sangat menular. Dalam kebanyakan
kasus, penularan cacar terjadi melalui menghirup air liur, paparan udara,
kontak dengan orang yang terinfeksi, dan sebagainya. Melihat penyebab penyakit
cacar yang menginfeksi anak-anak dan cara penualarannya yang sangat mudah,
semestinya cacar menjadi perhatian bagi masyarakat. Namun pada kenyataannya
masih banyak masyarakat kita menganggap penyakit cacar adalah penyakit yang
sepele.
Ø CARA
PENCEGAHAN
Cara terbaik untuk pencegahan penyakit
cacar adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi cacar pertama kali diteliti oleh
Edward Jenner pada tahun 1796, dan sampai saat ini merupakan cara paling
efektif untuk mencegah penularan cacar. Selain itu, hindari kontak langsung
atau tatap muka dengan penderita, serta hindari kontak dengan benda-benda atau
tempat-tempat yang terkontaminasi virus, seperti pakaian dan tempat tidur
penderita. Upaya pencegahan penyakit
cacar perlu dilakukan, karena tidak ada pengobatan yang spesifik untuk
memberantas virus Variola. Apabila sudah terlanjur terkena penyakit cacar, maka
penderita perlu dikarantina, serta pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala
yang muncul, seperti pemberian obat analgetik untuk menghilangkan nyeri.
Antibiotik juga diberikan untuk mencegah infeksi sekunder yang mungkin terjadi.
Selain itu, diberikan juga pengobatan topikal yang bersifat penunjang, seperti
kompres dengan antiseptik atau salep antibiotik.
Ø CARA
PENGOBATAN
Pengobatan untuk penyakit ini tidak ada
metode khusus. Penderita dapat dibantu dengan cairan intravena (pemberian
cairan melalui jarum ke pembuluh vena untuk menggantikan cairan atau zat-zat
makan dalam tubuh), obat-obatan yang dapat mengontrol demam atau nyeri, dan
antibiotik untuk infeksi bakteri sekunder yang mungkin terjadi.
5.
BISUL
Bisul adalah benjolan merah pada kulit
yang terasa sakit dan berisi nanah. Benjolan ini muncul akibat infeksi bakteri
yang memicu inflamasi pada folikel rambut, yaitu lubang tempat rambut tumbuh.
Ø GEJALA
Gejala utama pada bisul adalah
munculnya benjolan merah pada kulit. Pada tahap awal, ukuran bisul biasanya
kecil dan kemudian disertai dengan:
·
Kulit di sekitar benjolan memerah,
bengkak, dan terasa hangat jika disentuh. Ini mengindikasikan bahwa infeksi
telah menyebar ke kulit sekelilingnya.
·
Benjolan bertambah besar dan berisi nanah.
·
Terbentuk titik putih di bagian puncak
benjolan.
Kondisi ini jarang yang membutuhkan penanganan medis oleh dokter, karena
bisul bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, Anda sebaiknya
memeriksakan diri ke dokter jika mengalami bisul yang:
·
Terus membesar (diameter di atas 5 cm) dan
terasa sangat sakit.
·
Tumbuh lebih dari satu buah di lokasi yang
sama. Jenis ini dikenal dengan bisul sabut atau karbunkel, dan kondisi ini
tergolong infeksi yang lebih serius.
·
Tumbuh di dalam hidung, di wajah, atau
tulang belakang.
·
Tidak kunjung sembuh selama lebih dari 14
hari.
·
Sering kambuh.
·
Memiliki masalah dengan sistem imun atau
dalam pengobatan yang menganggu sistem imun dan muncul bisul.
Ø PENYEBAB
Penyebab utama bisul adalah bakteri
Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat ditemukan pada kulit dan di dalam
hidung manusia tanpa memicu infeksi apa pun. Infeksi terjadi jika bakteri masuk
hingga ke folikel melalui luka gores atau gigitan serangga. Bakteri dari bisul atau karbunkel terkadang
bisa menyebar ke bagian lain tubuh. Bila menyebar di lapisan kulit akan timbul
selulitis, impetigo (luka melepuh), bahkan dapat menyebar ke tulang
(osteomielitis). Penyebaran ini akan memicu terjadinya sepsis yang berpotensi
menyebabkan infeksi pada organ-organ tubuh, misalnya jantung. Selain itu, bisul
juga umumnya dapat meninggalkan bekas luka.
Ø CARA
PENCEGAHAN
Kebersihan yang layak mengurangi resiko
terkena bisul: Cuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi.
Jika anda hobi mencabuti bulu ketiak, sebelum melakukannya jangan lupa
bersihkan terlebih dahulu dengan sabun dan air bersih. Hal ini penting untuk
mencegah bisul di ketiak. Jangan ‘menyongkel’ komedo atau keropeng bekas
jerawat dengan kuku apalagi belum cuci tangan. Rajin mandi (2x sehari) untuk
menjaga kulit Anda bebas dari bakteri. Hindari menggosok atau memencet kulit
yang rusak (luka) Mencuci pakaian, seprai, dan handuk secara teratur. Hindari
berbagai (pinjam-meminjam) peralatan pribadi. Seperti: baju,celana, kaus kaki,
handuk, dsb.
Ø CARA
PENGOBATAN
Secara umum, untuk bisul yang kecil bisa
dilakukan perawatan sendiri di rumah dengan cara kompres seperti di atas. Akan
tetapi jika bisul besar atau memenuhi kriteria berikut sebaiknya berobat ke
dokter :
1.
Bisul pada wajah, dekat mata, atau
hidung, dan bisul yang dekat dengan tulang belakang.
2.
Memburuk dengan cepat atau sangat
menyakitkan
3.
Timbul demam Lebih besar dari 2 inci (5
cm) Dengan perawatan sederhana belum sembuh dalam dua minggu
4.
Bisul Berulang
Dokter akan mengobati bisul dengan cara
berikut:
Incisi dan drainase
Untuk bisul yang berisi banyak nanah
(sudah matang) dokter akan melakukan incisi atau membuat sayatan kecil di ujung
bisul dengan menggunakan pusau steril. Tujuannya untuk memberi jalan kepada
nanah dan jaringan mati agar mudah dikeluarkan (drainase) dengan cara itu semua
jaringan yang membusuk termasuk nanah akan dibersihkan agar bisul sembuh dengan
tuntas. Luka bisul tidak langsung ditutup rapat akan tetapi jika diperlukan
pintu keluar (sayatan) dipertahankan dengan meletakkan alat khusus yang steril
(drain). 2 hari berikutnya baru bisa diambil agar nanah dan darah kotor (darah
bercampur nanah) dapat terus mengalir tanpa ada yang tersisa.
Antibiotik
Pada beberapa kasus dokter akan
meresepkan obat bisul antibiotik baik berupa obat minum atau pun obat bisul
salep.
Pemberian obat bisul antibiotik oral atau
yang diminum ditujukan untuk:
1.
Ketika penyebab bisul adalah MRSA
(meticillin resistant Staphylococcus aureus)
dan drainase tidak lengkap (nanah tidak bisa dibersihkan semua)
2.
Terdapat infeksi pada jaringan lunak
sekitar (selulitis)
3.
Seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh
yang lemah
4.
Infeksi telah menyebar ke bagian tubuh
lainnya.
Obat salep bisul ditujukan untuk bisul
yang masih keras atau baru tumbuh tujuannya agar bisul cepat matang dan
permukaan menjadi kendur. Terapi dengan salep bisul ini bisa dikombinasikan
dengan kompres seperti cara diatas, yaitu kompres terlebih dahulu setelah itu
baru dipakai salep bisulnya. Salep bisul yang cukup populer yaitu Salep Ichtyol
(Salep Hitam) yang mengandung ichtammolum 10% berfungsi sebagai anti-inflamasi,
antibakteri dan antifungi sehingga cukup efektif dalam mengobati bisul yang
ringan. Oleskan tipis di sekitar bisul 2 – 3 kali sehari. Ingat! Jangan
berlebihan memakainya karena bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Jika bisul
sudah sembuh lakukan langkah pencegahan agar tidak terkena bisul lagi.
B. PENYAKIT MATA
1.
BLEFARITIS ( RADANG KELOPAK MATA )
Ø GEJALA
Gejala blefaritis biasanya terasa
memburuk di pagi hari. Selain pembengkakan dan kemerahan pada kelopak mata,
gejala blefaritis lainnya adalah:
·
Kelopak mata terasa gatal
·
Mata bisa tampak berair atau bisa tampak
kering
·
Mata terasa berpasir dan panas
·
Pengelupasan kulit di sekitar mata
·
Bulu mata menjadi berkerak atau berminyak
·
Tepi kelopak mata terlihat bengkak
·
Kelopak mata menjadi lengket
·
Mata menjadi sensitif terhadap sinar
matahari
·
Penglihatan tampak buram
·
Pertumbuhan bulu mata yang tidak normal
·
Tanpa disadari, mata menjadi lebih sering
berkedip
·
Tidak nyaman saat memakai lensa mata
·
Kehilangan bulu mata (pada kasus
blefaritis parah)
Ø PENYEBAB
Penyebab blefaritis anterior secara umum terjadi karena adanya
bakteri (blepharits staphylococcal) atau ketombe pada kulit kepala dan alis
(blepharitis seboroik). Penyebab blefaritis terjadi karena kombinasi faktor yang
mungkin merupakan hasil dari alergi atau kutu bulu mata.
Penyebab Blefaritis Posterior dapat disebabkan oleh produksi minyak yang
tidak teratur oleh kelenjar kelopak mata (blepharitis meibom). Produksi minyak
tersebut dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri.
Penyebab blefarisi juga dikarenakan sebagai akibat dari kondisi kulit lainnya
seperti rosacea jerawat dan kulit kepala berketombe.
Ø CARA
PENCEGAHAN
Agar terhindar dari blefaritis, cucilah
wajah Anda sampai bersih secara teratur tiap hari. Selain itu, jaga kebersihan
tangan untuk menghindari kontaminasi bakteri ketika Anda menyentuh mata. Jika
Anda seorang wanita dan biasa memakai riasan wajah, jangan lupa untuk
membersihkannya tiap sebelum tidur malam.
Jika Anda merasakan gejala bengkak dan
nyeri, serta mata Anda tampak merah, segera temui dokter untuk menjalani
pemeriksaan. Jangan menggosok mata apabila merasakan gejala gatal karena hal
itu bisa memperluas penyebaran infeksi.
Ø CARA
PENGOBATAN
Jika tingkat inflamasi belum parah,
cobalah untuk meredakannya di rumah dengan cara mencuci mata Anda dengan air
bersih dan mengompresnya dengan air hangat. Apabila cara ini belum berhasil
meredakan inflamasi, temuilah dokter.
Pengobatan blefaritis yang dilakukan oleh
dokter akan tergantung dari hasil pemeriksaan. Obat antibiotik dalam bentuk
tetes mata dan salep mata akan diresepkan oleh dokter jika inflamasi disebabkan
oleh infeksi bakteri. Terutama pada kasus infeksi yang sudah menyebar hingga ke
luar kelopak mata, tetes mata antibiotik adalah obat yang paling umum
diresepkan oleh dokter untuk mengatasi kondisi tersebut. Bila kondisi tidak
membaik dengan penggunaan obat di mata, dokter mungkin akan memberikan obat
antibiotik minum.
Dokter akan meresepkan obat steroid dalam
bentuk tetes dan salep jika inflamasi pada kelopak mata Anda bukan disebabkan
oleh infeksi. Apabila Anda mengalami iritasi yang mengganggu akibat gejala mata
kering, biasanya dokter akan meresepkan obat tetes mata yang memiliki efek
melumasi. Selama menjalani pengobatan, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan yang
mengandung omega-3. Karena menurut penelitian, zat tersebut dapat membantu
menyembuhkan gejala blefaritis. Contoh-contoh makanan yang mengandung omega-3
di antaranya adalah:
·
Ikan sarden, tuna, salmon
·
Kacang-kacangan
·
Kacang kedelai dan produk dari kacang
kedelai
·
Biji-bijian
·
Sayuran berdaun hijau
2.
KONJUNGTIVITIS
Ø GEJALA
Konjungtiva yang mengalami iritasi akan
tampak merah dan mengeluarkan kotoran. Konjungtivitis karena bakteri
mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih. Konjungtivitis karena
virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.
Kelopak mata bisa membengkak dan sangat
gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi.
Gejala lainnya adalah:
- mata berair
- mata terasa nyeri
- mata terasa gatal
- pandangan kabur
- peka terhadap cahaya
- terbentuk keropeng pada kelopak mata
ketika bangun pada pagi hari.
Ø PENYEBAB
Konjungtiva bisa mengalami peradangan
akibat:
Infeksi olah virus atau bakteri
Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari,
bulu binatang
Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi
udara lainnya; sinar ultraviolet dari las listrik atau sinar matahari yang
dipantulkan oleh salju.
Kadang konjungtivitis bisa berlangsung
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Konjungtivitis semacam ini bisa
disebabkan oleh:
- Entropion atau ektropion
- Kelainan saluran air mata
- Kepekaan terhadap bahan kimia
- Pemaparan oleh iritan
- Infeksi oleh bakteri tertentu (terutama
klamidia).
Pemakaian lensa kontak, terutama dalam
jangka panjang, juga bisa menyebabkan konjungtivitis.
Ø CARA
PENULARAN
Penularan Konjungtivitis Bakterial
Bakteri terdapat pada sekret mata dan
dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung, misalnya lewat
tissue atau barang yang terkontaminasi sekret. Penderita harus berusaha agar
tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. Begitu juga orang yang
berinteraksi dengannya, harus mengetahui cara-cara penularan konjungtivitis
sehingga bisa melindungi diri.
Ø CARA
PENCEGAHAN
·
Konjungtivitis mudah menular, karena itu
sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci
tangannya bersih-bersih.
·
Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang
sehat sesudah menangani mata yang sakit.
·
Jangan menggunakan handuk atau lap
bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya. Gunakan lensa kontak sesuai dengan
petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.
·
Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang
sehat sesudah menangani mata yang sakit.
·
Jangan menggunakan handuk atau lap
bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.
·
Gunakan lensa kontak sesuai dengan
petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.
Ø CARA
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada
penyebabnya. Kelopak mata dibersihkan
dengan air hangat. Jika penyebabnya bakteri, diberikan tetes mata atau salep
yang mengandung antibiotik. Untuk
konjungtivitis karena alergi, antihistamin per-oral (melalui mulut) bisa
mengurangi gatal-gatal dan iritasi. Atau bisa juga diberikan tetes mata yang
mengandung corticosteroid. Untuk
memperbaiki posisi kelopak mata atau membukan saluran air mata yang tersumbat,
mungkin perlu dilakukan pembedahan.
3.
TRAKHOMA (TRACHOMA)
Ø GEJALA
Jika seseorang mengalami trakhoma,
biasanya akan mengalami beberapa gejala yang diantaranya adalah terjadinya
kemerahan pada mata, mata mengalami pembengkakan dan berair, mata lebih
sensitif terhadap cahaya, serta adanya benjolan di kelopak mata. Selain itu,
trakhoma pada akhirnya akan menyebabkan sakit mata serta terjadinya jaringan
parut, gangguan penglihatan serta akan mengalami gejala kebutaan jika trakhoma
tidak segera mendapat penanganan yang tepat.
Ø PENYEBAB
Penyebab terjadinya infeksi pada trakhoma
adalah mikroorganisme yang bernama 'klamidia trachomatis'. Trachoma menyebar
dengan mudah, bahkan pada kondisi yang higienis melalui kontak dengan cairan
dari mata atau ingus dari orang yang terinfeksi. Penularan penyakit ini juga sering karena perantara lalat yang memakan
hasil sekresi orang yang menderita kondisi ini. Faktor-faktor lain seperti
kurangnya perawatan mata dan antibiotik dapat mempermudah penyakit ini dapat
menyebar lebih mudah. Wanita tiga kali lebih mungkin untuk mengalami trakhoma
dibandingkan pria.
Ø CARA
PENULARAN
Cara penularanmelalui kontak langsung
dengan discharge yang keluar dari mata yang terkena infeksi atau dari
discharges nasofaring melalui jari atau kontak tidak langsung dengan benda yang
terkontaminasi, seperti handuk, pakaian, alat-alat kecantikan dan benda-benda
lain yang dicemari discharge nasofaring dari penderita. Lalat, terutama Musca
sorbens di Afrika dan Timur Tengah dan spesies jenis Hippelates di Amerika
bagian selatan, ikut berperan pada penyebaran penyakit.. Masa inkubasi rata-rata
7 hari (berkisar antara 5 sampai dengan 14 hari). Masa penularanberlangsung
selama masih ada lesi aktif di konjungtiva dan kelenjar-kelenjar adneksa maka
selama itu penularan dapat berlangsung bertahun-tahun. Konsentrasi organisme
dalam jaringan berkurang banyak dengan terbentuknya jaringan parut, tetapi
jumlahnya akan meningkat kembali dengan reaktivasi dari penyakit dan
terbentuknya discharge kembali. Penderita tidak menular lagi 1-3 hari setelah
diberi pengobatan dengan antibiotika sebelum terjadinya perbaikan gejala
klinis.
Ø CARA
PENCEGAHAN
Trakhoma adalah penyakit kebutaan yang
terjadi karena adanya infeksi. Agar tidak terjadi infeksi dapat dicegah dengan
cara mencuci tangan dan wajah secara rutin, menjaga kebersihan pakaian, dan
tidak berbagi pakaian seperti handuk, baju sarung dan lain sebagainya.
Ø CARA
PENGOBATAN
Secara mendasar, pengobatan atau
perawatan untuk mengatasi trakhoma adalah pemberian obat antibiotik. Antibiotik
dapat mencegah komplikasi jangka panjang jika digunakan pada awal infeksi.
Beberapa jenis antibiotik yang dapat digunakan adalah azitromisin, doksisiklin,
dan tetrasiklin. Dalam kasus tertentu, operasi kelopak mata mungkin diperlukan
untuk mencegah jaringan parut jangka panjang, yang dapat menyebabkan kebutaan
jika tidak diperbaiki.
C. PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
1.
TIFUS
ABDOMINALIS
Tifus abdominalis (Thypus abdominalis,
Demam tifoid, Enteric fever) adalah penyakit infeksi akut yang biasa mengenai
saluran pencernaan. ... Demam tifoid disebabkan oleh kuman Salmonella typhi dengan
masa tunas 6–14 hari.
Ø GEJALA
Demam
atau Badan Panas
Gejala penyakit tifus yang paling umum
terjadi pada penyakit ini adalah penderita mengalami demam atau badan
panas dalam waktu beberapa hari. Dan
biasanya suhu tubuh penderita akan mencapai 40 derajat celcius, yang disertai
dengan penderita mengalami sakit kepala, badan lemah dan lemas. Jadi tidak
heran jika penyakit ini digolongkan pada jenis penyakit akut.
Sakit
Perut, Mual dan Muntah
Umumnya mereka yang sedang menderita
penyakit ini akan mengalami sakit perut di bagian perut sebelah kiri yang
merupakan letak dari usus 12 jari yang sedang mengalami infeksi. Dan biasanya
sering disamakan dengan gejala sakit maag, namun pada penyakit maag akan terasa
sakit dibagian perut atas atau tempatnya ulu hati.
Denyut
Nadi Melambat
Biasanya pada kasus orang yang sedang
panas badannya maka denyut jantungnya akan meningkat sekitar sebesar 10% setiap
kali ada kenaikan suhu tubuh sebesar 1 derajat celcius, namun hal tersebut tidak berlaku pada penyakit tifus
ini. Karena umumnya pada penderita sakit tifus ini denyut jantungnya akan
melambat. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh adanya racun atau toksin yang berasal dari kuman
tifus yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya reaksi tersebut.
Lidah
Berwarna Putih
Gejala tifus selanjutnya yang mudah untuk
kita sadari adalah pada lidah bagian tengah si penderita berwarna putih namun
pada bagian pinggir lidah orang tersebut berwarna merah. Dan apaila lidah orang
tersebut di julurkan keluar maka akan terjadi tremor atau lidahnay gemetar.
Perubahan
Pola BAB
Nah gejala penyakit tifus yang terakhir
si penderita akan mengalami perubahan pola BAB seperti secara bergantian
mengalami diare atau bahkan dapat mengalami hal sebaliknya seperti susah BAB
atau tidak bisa buang air besar. Sehingga hal tersebut akan menyebabkan rasa
tidak nyaman pada perut dan bahkan menyebabkan tubuh terasa lemas jika
mengalami diare.
Ø PENYEBAB
Penyakit tifus dialami karena bakteri
Salmonella typhi yang masuk ke dalam tubuh, sehingga penyakit ini bisa menular
ke orang lain. penularan bisa berasal dari feses yang mengandung bakteri dan
apabila tersentuh secara langsung bisa menular. Bakteri penyakit tifus bisa
mencemari air, sehingga jika menggunakan air yang telah tercemar oleh bakteri
maka bisa tertular oleh penyakit tifus juga. yang akan menyebabkan penyakit
tifus akan dialami juga yaitu akan menyebabkan makanan bisa menjadi media
penularan penyakit tifus karena makanan yang tercemar oleh bakteri akibat
menggunakan air untuk mencuci makanan tersebut maka tidak jarang makanan akan
memicu terjadinya penyakit tifus. Yang paling sering menderita penyakit tifus
juga dialami karena di sebabkan oleh organ pencernaan yang telah terinfeksi.
Ø CARA
PENULARAN
Berikut ini ada beberapa cara penularan
penyakit tifus yang dapat menyebabkan anda juga dapat terserang penyakit akut
ini, seperti :
·
Cara penularan penyakit tifus melalui
makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi dengan bakteri Salmonella. Pada
penderita penyakit tifus, terdapat bakteri salmonella typhi pada aliran darah
dan ususnya kemudian setelah itu akan dikeluarkan melalui kotoran.
·
Seseorang yang terkena penyakit tifus ini
dapat menularkan penyakit tersebut apabila si penderita menyajikan makanan atau
juga dengan memegang barang-barang yang biasanya digunakan oleh si penderita
untuk makan tanpa mencuci tangannya hingga bersih terlebih dahulu.
·
Penularan penyakit tifus juga bisa
disebabkan dari air yang diminum atau air yang dipakai untuk membersihkan
peralatan makannya seperti dengan piring, gelas atau sebagainya dan bisa saja
setelah mencuci sayur dan buah-buahan yang sudah tercemar oleh bakteri
tersebut.
Ø CARA
PENCEGAHAN
Cara mencegah penyakit tifus yang dapat
di lakukan ada berbagai ragam, seperti berikut cara mencegah penyakit tifus
yang bisa di lakukan :
Menjaga
kebersihan tubuh
Tubuh yang di jaga kebersihannya tidak
hanya akan membuat kulit terlihat bagus saja, tetapi juga akan terhindar dari
bakteri dan kuman yang akan menempel pada kulit dan menyebabkan penyakit. Cara
mencegah penyakit tifus bisa di lakukan dengan menjaga kebersihan tubuh dengan
baik, terutama pada bagian tangan yang sering di gunakan untuk menyentuh
makanan. Oleh karena itu cara mencegah penyakit tifus bisa dengan menjaga
kebersihan dengan menggunakan sabun yang membunuh bakteri yang menempel.
Menjaga
kebersihan makanan
Bukan hanya tubuh yang harus di jaga
kebersihannya, tetapi makanan juga. jika mengolah makanan sebaik nya dicuci dan
di bersihkan dengan baik agar tidak ada bakteri yang menempel pada makanan, dan
ketika di masak pastikan matang. Hindari juga membeli makanan yang kondisi
kebersihan nya kurang baik sebagai langkah cara mencegah penyakit tifus.
Vaksin
penyakit tifus
Di indonesia telah ada vaksin untuk
penyakit tifus untuk pencegahan, oleh karena itu cara mencegah penyakit tifus
baik anak anak dan orang dewasa sebaiknya melakukan suntik vaksin untuk
menghindarinya.
Kurangi
makanan mentah
Potensi bakteri pada makanan mentah lebih
besar di bandingkan makanan matang, sehingga cara mencegah penyakit tifus bisa
dengan mengurangi makanan mentah agar tidak akan menyebabkan penyakit tifus
atau bakteri masuk ke dalam tubuh.
Ø CARA
PENGOBATAN
Pengobatan penyakit tifus baiknya
dilakukan di saat kondisinya belum terlalu parah, karena apabila sudah terlalu
parah maka akan menyebabkan gangguan kesehatan yang semakin parah dan fatalnya
akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu apabila gejala tifus sudah dirasakan
sebaiknya segara melakukan pemeriksaan agar bisa mengobati penyakit tifus lebih
cepat. pengobatan yang dilakukan bisa dengan menggunakan bahan alami yang
merupakan obat tifus herbal yang aman di gunakan oleh siapa saja. Obat tifus
bisa terbuat dari bahan bahan alami seperti kunyit, temulawak, meniran dan
sambiloto. gabungan semua bahan tersebut akan membantu mengatasi penyakit tifus
beserta gejalanya jika di gunakan secara teratur.
2.
DISENTRI
AMOEBA
Disentri amoeba (amboebiasis) adalah
infeksi atau peradangan usus yang disebabkan oleh adanya bakteri Entamoeba
histolytica yang dapat menyebabkan diare semakin parah.
Ø GEJALA
Gejala-gejala disentri
amoeba biasanya meliputi:
·
Diare yang disertai darah atau nanah.
·
Sakit perut.
·
Demam dan menggigil.
·
Sakit saat buang air besar.
·
Pendarahan pada rektum.
·
Kehilangan nafsu makan.
·
Penurunan berat badan.
Ø PENYEBAB
Disentri amoeba atau amoebiasis
disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) yang disebut Entamoeba
histolytica. Penyakit ini biasanya ditemukan di daerah tropis seperti
Indonesia. Setelah masuk lewat mulut, amoeba-amoeba membentuk kista yang
terlindung dari asam lambung saat masuk ke perut. Dari perut, kista akan turun
ke usus. Dinding pelapisnya kemudian pecah dan melepaskan amoeba-amoeba yang
akan mengakibatkan infeksi. Mereka bisa membenamkan diri ke dinding usus dan
menyebabkan terbentuknya abses kecil dan ulkus (tukak).
Ø CARA
PENCEGAHAN
Karna disentri adalah penyakit yang
disebabkan oleh kurangnya kebersihan, Maka mulailah untuk memperhatiakan
kebersihan lingkungan, tubuh dan tempat tinggal. Biasanya disentri terjadi pada
pemukiman padat penduduk yang kebersihannya tidak terjaga. Sering muncul pada
musim hujan dan kemarau. Disentri juga bisa menjadi wabah. Untuk itu diperlukan
kerja sama yang baik bagi masyarakat untuk bertanggung jawab menjaga
lingkungan.
Ø CARA
PENGOBATAN
Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan
yakni beberapa diantaranya adalah :
·
Terapi rehidrasi
·
Pemberian obat antubiotik dan anti amuba
Obat ridaura (auranofin)
Selain dengan melakukan pengobatan
diatas, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit disentri
amuba ini dengan menggunakan bahan-bahan alami yang tidak mempunyai efek
samping untuk tubuh. Namun, sebelumnya kami akan menjelaskan terlebih dahulu
mengenai pengobatan disentri dengan cara medis seperti diatas.
Terapi Rehidrasi
Terapi rehidrasi merupakan salah satu
terapi pengobatan disentri amuba yang dilakukan dengan menggunakan pengobatan
oral biasanya pasien dianjurkan untuk minum cairan tertentu untuk membantu
menggantikan cairan yang hilang akibat dari diare dan juga muntah-muntah yang
terjadi. Dan jika kondisi ini berkelanjutan, maka biasanya akan dilakukan infus
sebagai salah satu metode lainnya untuk mengganti cairan di dalam tubuh.
Pemberian obat antibiotik dan anti amuba
Salah satu penyebab disentri adalah
akibat bakteri dan amuba, maka pemberian obat antibiotik perlu dilakukan untuk
pasien dengan tujuan untuk membunuh penyebab dari jenis penyakit ini dengan
kadar dosis yang tergantung dari tingkat keparahannya dan juga dari gejala yang
muncul. Biasanya, pasien akan diberikan kombinasi dari obat anti amuba dengan
obat antibiotik. Dan juga gejala yang muncul tergolong riingan maka biasanya
obat dehidrasi akan diberikan dengan cara minum melalui mulut. Namun jika
pasien masih menghalami disentri dalam waktu 10 hari, maka obat sejenis Flagyl,
Diloxanide furoate, paromomycyin, atau juga iodoquinol untuk membantu
menghilangkan gejala-gejalanya.
Pemberian obat Ridaura
Obat jenis ini biasanya diberikan kepada
penderita disentri dengan dosis yang renda. Obat ridaura ini sudah terbukti 10
kali lipat bisa mempunyai kemmampuan untuk membunuh amuba penyebab dari
penyakit disentri amuba.
3.
DISENTRI
BASILER
Penyakit disentri basiler adalah penyakit
saluran cerna dengan tinja diketahui mengandung darah dengan/tanpa lendir.
Ø GEJALA
Gejala-gejala disentri basiler cenderung
berlangsung selama 5-7 hari dan umumnya berupa:
·
Diare disertai darah.
·
Demam.
·
Mual
·
Muntah.
·
Kram perut.
Ø PENYEBAB
·
Akibat melakukan hubungan seksual
·
Makanan yang terkontaminasi dengan
penderita yang tidak bersih karena tidak mencuci tangan
·
Air yang sudah terkontaminasi dengan
kotoran manusia
·
Berenang di dalam kolam renang yang tidak
diklorinasi dengan cukup
·
Penularan melalui lalat yang bisa hingga
yang mengalami kontaminasi dan setelah itu hingga pada makanan.
Ø CARA
PENCEGAHAN
·
Menjaga kebersihan, cuci tangan dengan
teratur
·
Mencuci makanan sayuran dan buah-buahan
·
Masak makanan sampai matang
·
Menjaga saluran pembuangan sampah
·
Menjaga kebersihan sanitasi air, udara, dan
makanan.
Ø CARA
PENGOBATAN
Disentri biasanya hilang setelah beberapa
hari dan tidak memerlukan pengobatan medis. Namun, penting untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang akibat diare. Jika Anda mengalami diare dan muntah,
minumlah banyak air untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dan untuk
menghindari dehidrasi. Dalam kasus yang parah, cairan tubuh mungkin perlu
diberikan dari infus di rumah sakit.
D. PENYAKIT GIGI
1.
KARANG
GIGI
Ø GEJALA
Karang gigi ditandai dengan gejala-gejal
berikut ini
·
Bau mulut yang tidak hilang
·
Gusi merah dan bengkak
·
Gigi goyang dan sensitive
·
Rasa sakit saat mengunyah
·
Gusi sakit dan berdarah saat menyikat
gigi
·
Bahaya dan efek samping karang gigi
Menurut drg. MI. Grace W. Susanto, karang
gigi juga dapat menimbulkan penyakit dan masalah lain, diantaranya:
·
Radang gusi
·
Bau mulut
·
Mengganggu pernafasan
·
Mengganggu pencernaan
·
Mata cepat lelah
·
Leher dan tengkuk pegal
Ø PENYEBAB
Penyebab karang gigi adalah sisa-sisa
makanan yang menempel pada email gigi dan tidak segera dibersihkan. Sisa
makanan yang tidak segera dibersihkan
bercampur dengan bakteri, dan membentuk plak putih. Lalu, plak putih
bercampur dengan air liur yang mengandung mineral, sehingga terjadi proses
mineralisasi dan terbentuklah karang gigi.
Ø CARA
PENCEGAHAN
·
ikat gigi secara rutin dan teratur, 3x
sehari
·
Biasakan menggunakan obat kumur
·
Bersihkan sela-sela gigi dengan benang
gigi atau sikat interdental
·
Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin dan
berkala ( 6 bulan sekali )
·
Perbanyak konsumsi air putih
·
Kurangi mengkonsumsi gula, cream, atau
makanan manis lainnya
Ø CARA
PENGOBATAN
Menggunakan Cengkeh
Sebelum ditemukannya sikat gigi leluhur
kita menggunakan cengkeh untuk membersihkan giginya, dan terbukti gigi mereka
tetap sehat dan bersih. Dan ternyata cengkeh juga berguna untuk membersihkan
karang gigi, berikut caranya
·
Ambil biji cengkeh kering secukupnya
·
Tumbuk atau blender sampai halus
·
Gosokan ke seluruh bagian gigi dengan
sikat gigi atau kapas
Menggunakan Biji Asam Kawak
Asam kawak adalah buah asam yang telah
dibersihkan dari biji dan seratnya Caranya hampir sama dengan cara pertama:
·
Sediakan beberapa biji asam kawak
·
Sangrai biji asam kawak
·
Setelah disangrai, tumbuk atau blender
sampai halus
·
Oleskan ke gigi dengan menggunakan sikat
gigi atau kapas
Sering Makan Apel
Menurut beberapa pakar, Memakan buah apel
(jangan pohonnya xD ) tanpa mengupas kulitnya (setelah dicuci tentunya) dapat
membantu menghilangkan karang gigi.
2.
KARIES
GIGI
Ø GEJALA
Karies ditandai dengan adanya lubang pada
jaringan keras gigi, dapat berwarna coklat atau hitam.
Gigi berlubang biasanya tidak terasa
sakit sampai lubang tersebut bertambah besar dan mengenai persyarafan dari gigi
tersebut. Pada karies yang cukup dalam, biasanya keluhan yang sering dirasakan
pasien adalah rasa ngilu bila gigi terkena rangsang panas, dingin, atau manis.
Bila dibiarkan, karies akan bertambah besar dan dapat mencapai kamar pulpa,
yaitu rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila
sudah mencapai kamar pulpa, akan terjadi proses peradangan yang menyebabkan
rasa sakit yang berdenyut. Lama kelamaan, infeksi bakteri dapat menyebabkan
kematian jaringan dalam kamar pulpa dan infeksi dapat menjalar ke jaringan
tulang penyangga gigi, sehingga dapat terjadi abses.
Ø PENYEBAB
·
Gigi yang peka, yaitu gigi yang
mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang, lekukan maupun alur yang menahan
plak.
·
Bakteri, mulut mengandung sejumlah besar
bakteri, tetapi hanya bakteri jenis tertentu yang menyebabkan pembusukan gigi.
Yang paling sering adalah bakteri Streptococcus mutans.
·
Sisa-sisa makanan.
Ø CARA
PENCEGAHAN
·
Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride
dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
·
Lakukan flossing sekali dalam sehari
untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah
gigi-geligi.
·
Hindari makanan yang terlalu manis dan
lengket, juga kurangi minum minuman yang manis seperti soda.
·
Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi
tiap 6 bulan sekali.
·
Perhatikan diet pada ibu hamil dan
pastikan kelengkapan asupan nutrisi, karena pembentukan benih gigi dimulai pada
awal trimester kedua.
·
Penggunaan fluoride baik secara lokal
maupun sistemik.
Ø CARA
PENGOBATAN
Biasanya perawatan yang diberikan adalah
pembersihan jaringan gigi yang terkena karies dan penambalan (restorasi). Bahan
tambal yang digunakan dapat bermacam-macam, misalnya resin komposit (penambalan
dengan sinar dan bahannya sewarna gigi), glass ionomer cement, kompomer, atau
amalgam (sudah mulai jarang digunakan).
Pada lubang gigi yang besar dibutuhkan restorasi yang
lebih kuat, biasanya digunakan inlay atau onlay, bahkan mungkin mahkota tiruan.
Pada karies yang sudah mengenai jaringan pulpa, perlu dilakukan perawatan
saluran syaraf. Bila kerusakan sudah terlalu luas dan gigi tidak dapat diperbaiki
lagi, maka harus dilakukan pencabutan.
ISTILAH PENTING :
·
Infeksi adalah suatu keadaan saat tubuh
kemasukan bibit penyakit (kuman) sehingga menimbulkan gejala demam atau panas
tubuh sebagai suatu reaksi tubuh menolak antigen (kuman) agar dapat melumpuhkan
atau mematikan kuman tersebut.
·
Bakteri adalah suatu organisme yang
jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya
di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal),
prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik
(sangat kecil).
Bakteri
berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di
tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang
ramah maupun yang ekstrim.
·
Fungi(jamur)
adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak
memiliki klorofil.
·
Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi
sel organisme biologis.